Sabtu, 27 Juni 2009

TUGAS UAS TEKNOLOGI IMFORMATIKA

TUGAS UAS IT WOWO NARYO MPI (505810068)
JAWABAN UAS IT
1. Deskripsikan pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) !
Jawab: :
Suatu organisasi pendidikan akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang harus berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Fungsi-fungsi operasi dalam organisasi pendidikan meliputi fungsi operasi akuntansi/keuangan, kepegawaian, akademik/kurikulum, administrasi perkantoran, proses kegiatan belajar mengajar, gedung dan ruang, perpustakaan alumni.
Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurang-kurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing,directing,evaluating, coordinating, dan budgeting.
Fungsi manajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi tersebut yang dibangun dalam organisasi pendidikan. Ketika fungsi operasi dalam organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalu lintas data dan informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas relasional antar fungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan informasi tersebut meliputi tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaan menjadi informasi, interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi.
Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi, penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi dan penilaian kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk manajemen sistem informasi pendidikan.
Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
Dari uraian tersebut di atas dapat disebutkan bahwa wilayah garapan/pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi :
a. Sistem informasi Akuntansi/Keuangan,.
b. Sistem Informasi Kepegawaian.
c. Sistem Informasi Akademik/ Kurikulum
d. Student Centered Learning melalui e-Learning.
e. Sistem informasi perpustakaan
2. Bagaimana proses penggunaan MSIP dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan?
Jawab:
Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya MSIP adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya MSIP organisasi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut: Pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidang pendidikan.
MSIP digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders)
Nilai penting MSIP adalah : Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
a. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal.
b. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap.
c. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
d. Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa MSIP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.
3. Klasifikasikan kemudian deskripsikan jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP!
Jawab:
Data adalah Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta)), media magnetic, dokumen, dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum daneksplorasi.
Informasi adalah Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupunsoftcopyJenisDataBerdasarkanSumber:Internal,eksternalTahapanKegiatan:Primer,sekunderSifat:Dasar,Olahan,InterpretasiBentuk:Fisik,Nonfisik/elektronikKerahasiaan:Terbuka,tertutupJenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP:
a. Data Akuntansi/Keuangan
b. Data Kepegawaian
c. Data Akademik/Kurikulum
d. Proses KBM melalui pendekatan Student Centered Learning melalui e- Learning
e. Data perpustakaan

4. Deskripsikan fungsi manajemen informasi dalam konteks :
Jawab:
a. Manajemen data.
Fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan manajemen system informasi dalam kontek manajemen data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya.
Perkembangan fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data.
Pengelolaan data suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan.
5. Berikan penjelasan tentang “perbedaan manajemen sistem informasi pendidikan konvensional dengan berbasis komputer (modern)” dalam konteks planning, actuating, directing, innovating, organizing, staffing, controlling, representing, dan coordinating.
Jawab: :
Kebutuhan perusahaan akan informasi meningkat sejalan dengan perkembangan perusahaan. Semakin besar dan kompleks suatu perusahaan, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan karena informasi digunakan untuk melakukan planning, actuating, directing, innovating, staffing, controlling, representing, dan coordinating aktivitas perusahaan. Tentunya informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang berkualitas.
Informasi dikatakan berkualitas apabila didukung oleh relevansi, yaitu ketepatan dengan penggunaannya, ketepatwaktuan, yaitu informasi mampu disajikan tepat pada saat dibutuhkan, dan akurat, yaitu harus tepat nilainya dan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Informasi dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal. Kebutuhan mereka akan informasi berbeda tergantung pada tingkatan serta kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Informasi (Bodnar, 2000:1) adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sumber informasi adalah data dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata (Jogiyanto, 2001:8). Pentingnya akan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam pengambilan keputusan menyebabkan perusahaan membutuhkan adanya sistem informasi yang responsif terhadap kebutuhan mereka. Hal inilah yang menjadi latar belakang mengapa banyak perusahaan sekarang ini mengganti sistem informasinya dari system yang manual menjadi sistem yang berbasis teknologi informasi modern (komputer).
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan bukan merupakan hal yang baru lagi, melainkan kebutuhan utama karena merupakan salah satu strategi bersaing pada era sekarang ini. Penggunaan teknologi informasi dalam bentuk aplikasi system dapat digunakan, baik pada tingkat internal maupun eksternal. Untuk tingkat internal dapat digunakan, baik pada tingkat fungsi operasioal organisasi maupun tingkatan manajemen. Penggunaan pada fungsi operasional organisasi, misalnya pada fungsi akuntansi, keuangan, produksi, pemasaran dan lainnya. Pada tingkatan manajemen, misalnya digunakan pada tingkat manajemen atas, menengah, atau bawah. Perusahaan tidak harus memiliki dan menggunakan semua aplikasi sistem yang ada, tetapi harus memilih aplikasi sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaaan.

6. Untuk Soa L No 6, Silahkan Pilih Salah Satu. Salah satu contoh penerapan MSIP disekolah adalah e-learning. Buatlah contoh sederhana penerapan program e-learning di sekolah dalam bidang :
a. Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered Learning atau CTL)
b. Pengembangan perpustakaan digital (DigitalLibrary)
c. Pengembangan sumber daya guru dan pegawai.
Jawab:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) atau SCL.
Student Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran dengan karakteristik berpusat pada siswa. Metode ini memberikan otonomi dan pembelajaran yang lebih baik pada siswa.
Pada SCL, siswa ikut serta dalam menentukan input materi, metode serta waktu pembelajaran dengan disetujui oleh administrator. Guru berperan sebagai penunjang dan dapat menerima kritik/saran dari para siswanya.
Di Indonesia, SCL belum banyak dipakai. Metode yang dipakai di Indonesia cenderung Teacher Centered Learning (TCL) yang bersifat satu arah.
Untuk menerapkan SCL (di Indonesia), perlu diperhatikan hal-hal berikut:
 komitmen dari semua pihak, termasuk Depdiknas.
 Pelatihan bagi para pengajar.
 sosialisasi untuk menyamakan visi tentang SCL dan menerima input dari masyarakat.
 penyusunan materi, misalnya lewat seminar, role play, debat, dll. Materi harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, agar penyampaiannya efektif.
 uji coba menyangkut pengajar, siswa, materi dan metode penyampaian implementasi
SCL selalu mempunyai hal-hal di bawah ini:
 sosialisasi materi.
 Assment (siswa bisa mengukur sendiri tingkat kemampuannya).
 interaksi antar siswa.
 strategi penyampaian.
 orientasi motivasi siswa.
 pengawasan berkala.
Lalu bagaimana dengan SCL untuk mahasiswa?
SCL dapat dinikmati oleh mahasiswa lewat e-learning yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Beberapa cara penerapan e-learning seperti di bawah ini:
 pengajar sebagai penunjang. Siswa hanya bertanya jika perlu lewat media internet adanya fasilitas pemberian kritik/saran adanya fasilitas pemberian materi yang berbeda sesuai kelas/tingkat kemampuan masing-masing.
 siswa dapat merumuskan materi sendiri. Semakin dilibatkannya seorang siswa, motivasinya dapat semakin meningkat.
 website e-learning harus dapat diakses di mana saja dan kapan saja siswa dapat mengukur kemampuannya sendiri adanya forum diskusi bagi siswa siswa dapat menambah materi dengan mendapat persetujuan admin.
Penerapan SCL mungkin lebih cocok diterapkan di tempat-tempat kursus yang siswa-siswanya memang memiliki minat pada bidang yang dikursuskan.
Untuk jawaban soal no. 6 lihat juga bahan ajar yang ada di CD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar